Merdeka....!!! Merdeka...!!! Merdeka...!!!
Selamat merayakan hari kemerdekaan bangsaku tercinta Indonesia Raya. Apapun yang terjadi padamu...aku tetap cinta. Disana tanah tumpah darahku....semangat mengalir bagai aliran darah dalam tubuhku. Rawe-rawe rantas ..malang-malang putung. Sekali merdeka tetap merdeka...!!! Ayo kita bangun bangsa ini bersama-sama....dengan selalu menjaga persatuan dan kesatuan bangsa.
Singkirkan segala perbedaan....ras, suku, agama, adat istiadat,warna kulit, dll.
Yang ada hanya satu...Indonesia tanah tumpah darahku....
........................
Memang mengenag masa kemerdekaan ...membuat kita nggak akan lupa akan jasa para pahlawan. Yuk sejenak menikmati foto-foto sejarah kemerdekaan ...agar lebih menghargai arti kemerdekaan yang sesungguhnya....
JAKARTA, 17/8 - PROKLAMASI KEMERDEKAAN RI. Presiden Soekarno saat pembacaan teks Proklamasi Kemerdekaan RI 17 Agustus 1945 di Pegangsaan Timur 56 Jakarta Pusat, (17/8). FOTO ANTARA/IPPHOS/1945.
HUT 49 - SOEKARNO. Presiden Soekarno berfoto bersama pada ulang tahunnya ke 49 di Istana Merdeka, Jakarta, 6 Juni 1950. Sehari setelah ulang tahun pertamanya ketika menjabat presiden 6 Juni 1946 Soekarno mengumumkan negara dalam keadaan bahaya (staat van gevaar), khusus untuk Jawa dan Madura, karena Belanda menyerang di mana-mana. FOTO ANTARA/IPPHOS/hm/10
HUT 50 - SOEKARNO. Presiden Soekarno menerima ucapan selamat pada ulang tahunnya ke 50 di Istana Merdeka, Jakarta, 6 Juni 1951. Sehari setelah ulang tahun pertamanya ketika menjabat presiden 6 Juni 1946 Soekarno mengumumkan negara dalam keadaan bahaya (staat van gevaar), khusus untuk Jawa dan Madura, karena Belanda menyerang di mana-mana. FOTO ANTARA/IPPHOS/hm/hp/10
KABINET PERTAMA. Foto bersama anggota Kabinet RI Pertama, berdiri dibaris depan, mulai nomor empat paling kiri : Menteri Kesehatan Dr. Boentaran Martoatmodjo, Menteri Penerangan Mr. Amir Sjarifuddin, Menteri Luar Negeri Mr. Achmad Soebardjo, Presiden Soekarno, Wakil Presiden Mohammad Hatta, Menteri Dalam Negeri R.A.A Wiranata Kusumah, Menteri Kemakmuran Ir. Surachman Tjokroadisurjo berfoto bersama pada 4 September1945. FOTO ANTARA-IPPHOS/hm/hp/1945.
SOEKARNO. Soekarno (Bung Karno) Presiden Pertama Republik Indonesia, 1945- 1966, dengan ideologi pembangunan �berdiri di atas kaki sendiri�. Sang Proklamator yang dilahirkan di Blitar, Jatim, 6 Juni 1901 ini dengan gagah mengejek Amerika Serikat dan negara kapitalis lainnya: �Go to hell with your aid.� Persetan dengan bantuanmu. FOTO ANTARA-IPPHOS/hm/1945.
SOEKARNO-HATTA. Presiden Soekarno didampingi Wapres Moh Hatta (2 kanan), Menteri Luar Negeri Mr. Achmad Soebardjo (kiri) dan Menteri Dalam Negeri R.A.A Wiranata Kusumah, melakukan jumpa pers sebagai Pemerintah RI yang pertama di Pengangsaan Timur 56, Jakarta, 4 September 1945. FOTO ANTARA-IPPHOS/hm/hp/10
BANDUNG LAUTAN API, Maret 1946. Pemeriksaan oleh Tentara Republik Indonesia (TRI) di jalur masuk kota Bandung 23 Maret 1946. Ultimatum agar TRI meninggalkan kota bersama rakyat, melahirkan politik "bumihangus" hingga mereka mengungsi ke Selatan bersama para pejuang. Keputusan untuk membumihanguskan Bandung diambil melalui musyawarah Majelis Persatuan Perjuangan Priangan di hadapan semua kekuatan perjuangan, pada tanggal 24 Maret 1946. FOTO ANTARA/IPPHOS/Paramayuda/hp/10
Selamat merayakan hari kemerdekaan bangsaku tercinta Indonesia Raya. Apapun yang terjadi padamu...aku tetap cinta. Disana tanah tumpah darahku....semangat mengalir bagai aliran darah dalam tubuhku. Rawe-rawe rantas ..malang-malang putung. Sekali merdeka tetap merdeka...!!! Ayo kita bangun bangsa ini bersama-sama....dengan selalu menjaga persatuan dan kesatuan bangsa.
Singkirkan segala perbedaan....ras, suku, agama, adat istiadat,warna kulit, dll.
Yang ada hanya satu...Indonesia tanah tumpah darahku....
........................
Memang mengenag masa kemerdekaan ...membuat kita nggak akan lupa akan jasa para pahlawan. Yuk sejenak menikmati foto-foto sejarah kemerdekaan ...agar lebih menghargai arti kemerdekaan yang sesungguhnya....
JAKARTA, 17/8 - PROKLAMASI KEMERDEKAAN RI. Presiden Soekarno saat pembacaan teks Proklamasi Kemerdekaan RI 17 Agustus 1945 di Pegangsaan Timur 56 Jakarta Pusat, (17/8). FOTO ANTARA/IPPHOS/1945.
HUT 49 - SOEKARNO. Presiden Soekarno berfoto bersama pada ulang tahunnya ke 49 di Istana Merdeka, Jakarta, 6 Juni 1950. Sehari setelah ulang tahun pertamanya ketika menjabat presiden 6 Juni 1946 Soekarno mengumumkan negara dalam keadaan bahaya (staat van gevaar), khusus untuk Jawa dan Madura, karena Belanda menyerang di mana-mana. FOTO ANTARA/IPPHOS/hm/10
HUT 50 - SOEKARNO. Presiden Soekarno menerima ucapan selamat pada ulang tahunnya ke 50 di Istana Merdeka, Jakarta, 6 Juni 1951. Sehari setelah ulang tahun pertamanya ketika menjabat presiden 6 Juni 1946 Soekarno mengumumkan negara dalam keadaan bahaya (staat van gevaar), khusus untuk Jawa dan Madura, karena Belanda menyerang di mana-mana. FOTO ANTARA/IPPHOS/hm/hp/10
KABINET PERTAMA. Foto bersama anggota Kabinet RI Pertama, berdiri dibaris depan, mulai nomor empat paling kiri : Menteri Kesehatan Dr. Boentaran Martoatmodjo, Menteri Penerangan Mr. Amir Sjarifuddin, Menteri Luar Negeri Mr. Achmad Soebardjo, Presiden Soekarno, Wakil Presiden Mohammad Hatta, Menteri Dalam Negeri R.A.A Wiranata Kusumah, Menteri Kemakmuran Ir. Surachman Tjokroadisurjo berfoto bersama pada 4 September1945. FOTO ANTARA-IPPHOS/hm/hp/1945.
SOEKARNO. Soekarno (Bung Karno) Presiden Pertama Republik Indonesia, 1945- 1966, dengan ideologi pembangunan �berdiri di atas kaki sendiri�. Sang Proklamator yang dilahirkan di Blitar, Jatim, 6 Juni 1901 ini dengan gagah mengejek Amerika Serikat dan negara kapitalis lainnya: �Go to hell with your aid.� Persetan dengan bantuanmu. FOTO ANTARA-IPPHOS/hm/1945.
SOEKARNO-HATTA. Presiden Soekarno didampingi Wapres Moh Hatta (2 kanan), Menteri Luar Negeri Mr. Achmad Soebardjo (kiri) dan Menteri Dalam Negeri R.A.A Wiranata Kusumah, melakukan jumpa pers sebagai Pemerintah RI yang pertama di Pengangsaan Timur 56, Jakarta, 4 September 1945. FOTO ANTARA-IPPHOS/hm/hp/10
BANDUNG LAUTAN API, Maret 1946. Pemeriksaan oleh Tentara Republik Indonesia (TRI) di jalur masuk kota Bandung 23 Maret 1946. Ultimatum agar TRI meninggalkan kota bersama rakyat, melahirkan politik "bumihangus" hingga mereka mengungsi ke Selatan bersama para pejuang. Keputusan untuk membumihanguskan Bandung diambil melalui musyawarah Majelis Persatuan Perjuangan Priangan di hadapan semua kekuatan perjuangan, pada tanggal 24 Maret 1946. FOTO ANTARA/IPPHOS/Paramayuda/hp/10