Photobucket

Translate This Blog

English French German Spain Italian Dutch Russian Portuguese Japanese Korean Chinese Simplified

Demi Rp.20 ribu, Rela Menjadi Penghianat Bangsa

TRIBUNNEWS.COM
Hari ketiga cabang olahraga senam, warga Palembang semakin banyak yang mendukung pesaing-pesaing Indonesia Senin (14/11/2011) di Gedung Ranau Jakabaring Sports City (JSC).
Dukungan masyarakat Palembang paling banyak diberikan untuk negara rival utama Indonesia. Bahkan, mereka memiliki tribun khusus tempat mereka bisa berkumpul sesama pendukung Malaysia.
"Kami dapat kerja seperti ini dari pihak sekolah. Tetapi tidak dipaksakan. Kami dibayar Rp 20 ribu satu orangnya," ujar Ahmad, seorang siswa sebuah SMA di Palembang.
Selain mendapat uang saku, Ahmad dan teman-temman lainnya juga bisa mendapat makan siang gratis serta juga mendapat kostum, topi, dan sepatu. Semuannya berlogo SEA Games.
Akibatnya, para atlet senam putra Indonesia, yang akan bertanding, Senin (14/11) pukul 15.00 WIB, semakin merasa bermain di negeri orang.


sumber: tibun
Spoiler for pic:


Fenomena Suporter Bayaran di Arena SEA Games


Quote:
okezone
Pertandingan di tiap venue dalam Kompleks Jakabaring Sport City selalu diramaikan suporter tiap negara peserta. Ironi nya, suporter tersebut asli Indonesia yang berasal dari siswa beberapa sekolah di Palembang yang dikoordinir untuk mendukung negara peserta SEA Games.

Kehadiran suporter lokal tampil kompak memakai kaos putih dengan gambar bendera negara yang didukungnya. Pengamatan okezone di lapangan, para pelajar ini seperti ada yang mengarahkan dan dikoordinir guru mereka masing-masing.

Salah satu pelajar yang ditemui mengaku mereka datang dan mendukung negara lain karena disuruh guru pembimbing mereka di sekolah. "Kami disuruh pak guru memakai kaos Malaysia dan mendukung saat mereka bertanding," ujar salah satu siswi SMP di Palembang kepada okezone.

Rata-rata pelajar ini tidak bisa menolak perintah guru mereka untuk ikut menyemarakan SEA Games walau harus mendukung negara lain. "Takut dimarahi kalau menolak ikut kak, kami ikut salah satu kegiatan ekstrakulikuler di sekolah, angggotanya disuruh ikut semua," jelasnya.

Mereka mengaku dibayar Rp20 ribu per hari dan diberi kaos serta disediakan fasilitas transportasi dan konsumsi selama mengikuti kegiatan ini.

Kehadiran suporter lokal mendukung tim lawan mulai menuai keluhan dari atlet dan penonton Indonesia yang sedang bertanding. Pada saat pertandingan senam di GOR Ranau, saat tim senam putri Indonesia bertanding, nyaris tidak ada terdengar suara dan tepuk tangan yang mendukung.

Para pendukung Myanmar yang kebanyakan pelajar dan mengaku berasal dari salah satu SMA Negeri di Palembang tersebut berteriak dengan kompak mendukung lawan tim senam Myanmar saat sang koordinator memberi perintah.

Pada partai penyisihan Sepak Takraw, hal serupa juga terjadi, dukungan itu memicu keluhan Syamsul hadi kapten tim sepak takraw putra Indonesia. Syamsul merasa seperti bermain di negeri orang. Para suporter itu memberi dukungan dengan sangat bersemangat kepada tim lawan Indonesia.

“Kami sangat menyayangkan kenapa mereka mau menggadaikan harga diri bangsa hanya karena diberi baju dan atribut negara lain," ujar Syamsul.

Tanzil Zulkarnain, salah satu penonton yang melihat ulah tersebut hanya bisa menggelengkan kepala dan merasa heran. "Kalau yang bertanding Thailand lawan Laos, silahkan mereka dukung yang mana saja, tapi kalau Indonesia yang sedang bertanding, harus dukung Indonesia jangan negara lain," cetusnya.

sumber: okezone
Spoiler for pic:
 
Powered By essa.com | Portal Design By Sindang Laut © 2010