Namun anehnya, bakteri MRSA,– salah satu bakteri yang sangat ganas dan bisa makan dagung manusia,– justru lebih banyak ditemukan pada tempat pria seperti pada telefon, mouse komputer dan bawah rak meja. Dr Gurba, salah seorang peneliti studi itu pun mengatakan masih perlu dilakukan penelitian lebih lanjut untuk mengetahui penyebabnya.
Kantor memang diketahui sebagai tempat yang paling banyak mengembangbiakkan bakteri. “Bakteri yang tertinggal di keyboard, mouse dan meja dapat berkembang 400 kali lebih banyak daripada bakteri di tempat duduk toilet. Hal itu dikarenakan meski toilet lebih kotor, tapi lebih sering dibersihkan dengan desinfektan,” ujar Charles Gerba, mikroboilogis dari University of Arizona’s Department of Soil, Water and Environmental Science seperti dikutip dari Wallstreet Journal.
Studi yang didanai oleh sebuah perusahaan desinfektan, Procter & Gamble and Clorox pun menyebutkan tempat-tempat lain yang berisiko menjadi tempat berkembangbiaknya bakteri. “Risiko terbesar tempat bersarangnya bakteri adalah benda-benda atau ruangan yang paling banyak digunakan untuk beraktivitas,” jelas Gerba.
Di rumah, dapur adalah ruangan yang paling banyak mengandung bakteri. Sebanyak 50 hingga 80 persen penyakit berasal dari rumah. Bakteri seperti E.Coli, Salmonella dan Campylobacter
adalah jenis bakteri yang paling banyak ditemukan di dapur dan menyebabkan penyakit food borne illness. Penyakit itu menyerang hampir 76 juta orang setiap tahunnya, 300.000 diantaranya masuk rumah sakit dan 5.000 orang meninggal dunia.
Di kamar mandi, sikat gigi adalah barang yang senang dijadikan bakteri sebagai tempat perkembangbiakannya. Langkah terbaik untuk mencegah penularannya ke dalam mulut adalah mengganti sikat gigi setiap beberapa bulan sekali.
Dalam sebuah studi yang dilakukan Hygiene Council di Inggris menemukan bahwa sebanyak 12 persen permukaan yang terlihat bersih ternyata masih terkontaminasi bakteri.
“Jutaan orang menyentuh berbagai jenis benda tiap harinya, tidak ada yang tahu apakah benda itu bersih atau tidak dari bakteri. Beberapa orang tidak mengalami apa-apa, namun beberapa lainnya sering terkena sakit. Langkah terbaik untuk mengatasinya adalah dengan memiliki sistem imun tubuh yang baik dan ikutilah akal sehat Anda,” ujar Gerba.